Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sebelumnya inilah saya Si Hina Yang Memantaskan Diri. Sebenarnya saya adalah tipe
orang yang tertutup, menurut saya ini adalah hal pribadi saya yang tidak ingin
saya bagi. Berhubung ini adalah sebuah keharusan dan telah menjadi tanggung
jawab maka Perkenalkan saya Puja Nurpa Safitri yang akrab dipanggil puja.
Putri
pertama dan anak ke-2 dari 5 bersaudara dikeluarga. Gadis yang berdarah minang
ini lahir di Padang tepat pada hari sabtu 31 Januari 1998. Sempat tinggal di
kota Medan sebelum menetap dikota Palembang. Saya dilahirkan dari rahim seorang
wanita yang sempurna bernama Fitra Yani, dan mempunyai seorang ayah yang hebat
bernama Tafsir Tanjung. Untuk kesibukkan saat ini saya memiliki aktivitas
sebagai pengajar.
Selanjutnya mengenai perjalan
selama ber-IPM. Kalau menceritakan sebuah perjalanan tentu saja ada awal dan
ada akhir. Awal perjalanan itu dimulai pada tanggal 15 Juli 2013 hari pertama
saya bersekolah di Muhammadiyah dan langsung menelan Ilmu tentang IPM saat
Forum Ta’aruf Siswa (FORTASI) yang seingat saya pada saat itu materi
diisi oleh Ipmawan Arif Fadhila. Diawal saya mendengar kata IPM, Jujur saja
saya tidak begitu mengerti sedikit pun tidak tertarik untuk ikut IPM. Menurut
saya itu hanya kegiatan buang-buang waktu saja.
Namun, pada saat Fortasi ada yang
menarik perhatian saya yaitu Almamater IPM. Saya melihat beberapa panitia waktu
itu mengenakan almamater IPM dan dari sudut pandang saya itu almamater bukan
almamater sembarangan, tentunya ada satu kebanggan ketika kita mengenakannya.
Mungkin disitulah awal penasaran saya bagaimana caranya mengenakan almamater tersebut.
Jarak beberapa waktu setelah fortasi, sekolah itu mengadakan PELATIHAN KADER
TARUNA MELATI 1 yang pada saat itu diadakan di Panti Asuhan Humairah. Awal ikut
kegiatan ini rasanya ini kegiatan yang agak sedikit tidak jelas. Disuruh mendengarkan
materi yang sama sekali tidak dimengerti memang perlu diakui saya mencatat
hampir keseluruhan materi yang diberikan tapi apapun materi yang diberikan
tersebut saya benar-benar sulit menerima dengan akal sehat. Ibarat orang
yang tidak sakit lalu dipaksa menelan Obat. Yeahh.. hasilnya -Gak bisa
menerima-
Kebetulan saya ikut eskul paduan suara dimana eskul ini personilnya kebanyakkan
pengurus IPM. Dan akhirnya membuat saya dekat dengan makhluk ber-IPM. Yang
kemudian mendapatkan motivasi juga ajakan dari mereka untuk ikut organisasi.
Tepatnya pada saat rapat PANITIA FORTASI saya diajak untuk ikut rapat oleh
salah satu teman kelas yang telah bergabung di IPM pada saat rapat berdasarkan
musyawarah tidak disangka-sangka dipilih menjadi Bendahara Pelaksana Fortasi.
Lalu kemudian tak lama setelah itu kegiatan Musyawarah Ranting.
Pada
saat Musyawarah Ranting sebenarnya sedikit bingung ingin mencalonkan diri
sebagai apa? Sebenarnya dari diri sendiri menginginkan menjadi Ketua
Perkaderan, dan Ketua Kajian Dakwah Islam. Hanya saja pada saat itu di Ketua
Perkaderan dan Kajian Dakwah Islam ada salah satu teman akrab yang sudah
berambisi ingin menjadi ketua dibidang tersebut. selaku orang yang baru saya
memilih mengalah dan kemudian seperti terpaksa menjadi Bendahara Umum Pimpinan
Ranting IPM periode 2014-2015.
Taklama mengemban amanah menjadi Bendahara Umum, PD IPM Palembang mengadakan
PKTM 2 dimana salah satu syaratnya disuruh membuat essay dengan tema “Spirit
Kemandirian Pelajar Yang Berkemajuan” yang diadakan pada tanggal 26
Desember 2014 di PSBB MAN 3 Palembang. Dengan pengetahuan yang sangat minim
disuruh membuat essay lalu kemudian di presentasikan dihadapan fasilitator.
Awalnya tidak percaya diri bahkan sangat bermentalkan tempe untuk berani
berbicara dihadapan para fasilitator. Dan yang sangat mengharukan bagi saya
ketika mendapatkan pujian dari kakanda Ardimas Arifin ketika mempresentasikan
proposal yg telah dibuat.
Usai
PKTM2, kembali menjalankan amanah di ranting sangat banyak konflik yang
dihadapi setelah itu mulai dari guru yang tidak setuju dengan aktivitas diluar
sekolah sehingga membuat dispen, teman kelas yang menjengkelkan dirumah sering
dimarahi ayah yang mulai bilang lupa rumah ibu yang mulai bilang lupa waktu dan
sering kali saudara yang ikut mencampuri kemarahan orang tua. Belum lagi
permasalahan yang timbul antar pengurus yang membuat dulunya akrab menjadi jauh
yang dulu saling merangkul sekarang saling pukul yang tiba-tiba teman akrab
saling menjatuhkan air mata yang jatuh entah seberapa sering dan entah berapa
kali berniat mengundurkan diri dari IPM. Tapi ketika mulai jenuh dan mulai
lelah dengan semua yang dihadapi selalu kembali terfikir saya sudah berjalan
sejauh ini lalu kenapa harus berhenti?
Alhamdulillah tepat pada tanggal 2 Februari 2015 kami berhasil melaksanakan
Musyawarah Ranting usai sudah beban yang dipikul selama di ranting kini fokus
mengemban amanah di Pimpinan Cabang Ilir Timur 1 Palembang yang tidak sengaja
direkrut dan mengemban amanah sebagai Anggota Kajian Dakwah Islam selama satu
tahun. Sebenarnya sangat banyak kenyamanan yang dirasakan selama disini
perlahan pribadi juga mulai mengarah pada hal yang positif perlahan orang tua
juga sudah mulai merestui semua seperti berjalan dengan sangat mulus. Namun,
sayangnya tidak! dipenghujung periode ini, tepatnya pada tanggal ....
diadakannya Musyawarah Cabang, saya ditunjuk sebagai panitia konsumsi ada satu
keadaan yang membuat saya harus menginap tanpa perencanaan yang akhirnya
menimbulkan masalah yang cukup besar dirumah. Dimana permasalahan itu membuat
seorang ibu rela bertengkar dengan anak laki-lakinya demi sekedar membela anak
perempuannya. Melihat kondisi ibu yg memiliki penyakit darah tinggi lalu
mengeluh mengatakan dia sangat lelah harus bertengakar dengan anak laki-lakinya
setiap kali saya menginap dia sudah merasa sangat terbebani selama ini dia tak
berani berkata tentang ini hanya karena dia tau ini memang benar kegiatan yang
bermanfaat.
Sungguh
keluhan yang dikeluarkan dari mulut ibu membuatku kembali ingin berhenti
berorganisasi. Jarak beberapa waktu setelah kejadian itu saya mendapat ajakan
untuk bergabung di Pimpinan Daerah IPM Palembang. Tepat pada tanggal ....
mendapat amanah menjadi Anggota Bidang Kewirausahaan. Tentunya sebelum itu saya
meminta izin dulu kepada orang tua terlebih kepada ibu dan alhamdulillah
diizinkan.
Yeay..
mendapat amanah baru dibidang yang baru dengan latar belakang yang belum pernah
berada dibidang ini dan dengan pengetahuan yang sangat sedikit sekali juga
tanpa ada basic berwirausaha alhamdulillah kini telah memasukki .... bulan di
IPM Palembang. Tentunya juga yang menjadi pengalaman hebat ketika diajak ikut
Muktamar IPM 20 di Samarinda tepat pada tanggal 12-16 November 2016. Dan berkat
niat juga kerja yang ikhlas siapa yang bisa menduga anak pelajar perempuan yang
dulunya hanya penasaran dengan sebuah Almamater kini telah bisa memiliki
Almamater tersebut. Yang kini Almamater itulah yang menemaninya kemanapun ia
pergi berorganisasi. Banyak cerita yang telah terukir bersama nya.
Ketika
panas menyengat hujan membasahi tubuh, almamater itulah sebagai pelindung!
IPM
Jayaaaaaaa!!!
Nuun Walqalami Wama Yasthuruun
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar